Kamis, 15 Oktober 2015

PANDANGAN ISLAM TENTANG WANITA

Tidak dapat dimungkiri kedudukan wanita begitu penting pada setiap sendi kehidupan. Kelembutannya tidak menjadikan kedudukan wanita diabaikan, bahkan melalui potensi itu wanita bisa menduduki garda terdepan dalam perjuangan.

“wanita adalah tiang Negara. Jika ingin menegakan tiang Negara, lindungilah wanitadan jika ingin menghancurkan Negara hinakanlah dia.”

Dalam islam wanita begitu mulia kedudukannya.
Bahkan, dalam salah satu surah dalam al-qur’an adalah Al-Nisa yang berarti “wanita.”
Bukan hanya itu, Rasulullah SAW ketika ditanya siapa yang paling berhak untuk dihormati, diantara ayah dan ibu, menjawab, “ibumu.” Hingga tiga kali, kemudian “ayahmu.”

Salah satu agama yang sempurna adalah islam. Di dalamnya telah diatur segala kebutuhan manusia. Semuanya telah sempurna. Demikian pula halnya dengan eksistensi muslimah, sepanjang sejarah islam telah mencatat dengan indahnya kontribusi muslimah dalam perjuangan. Pada masa awal islam disebarkan hingga ketika agama ini menjadi “penguasa” dunia.

Periode sebelum hijrah
Masa – masa sebelum hijrah adalah saat yang begitu berat. Jazirah arab merupakan tempat yang begitu penuh dengan kemaksiatan, kemusyrikan, pembunuhan dan perzinaan menjadi adat istiadat bangsa arab. Hingga kemudian allah mengutus Muhammad SAW guna meluruskan dan memperbaiki agama islam yang dibawa oleh Ibrahim a.s.

Keberadaan islam yang murni, yang disebarkan nabi Muhammad, telah menjadi kaum Quraisy terhinakan. Berbagai perlawanan untuk meredam cahaya islam mereka lakukan, hingga Rasulullah harus menghadapi penolakan dan gangguan mereka. Saat itulah, rasulullah didampingi oleh seorang wanita yang mulia, Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah adalah orang yang pertama kali bersaksi atas kerasulan Muhammad SAW, yang tidak lain suaminya sendiri. Dengan kekayaan yang dimiliki, Khadijah membantu setiap perjuangan. Dan dari rahimnyalah, Muhammad mendapat keturunan.

Khadijah telah berhasil menjadi teladan yang baik dan paling tulus dalam berdakwah dijalan Allah dan berjihad. Beliau istri yang bijaksana, meletakan urusan sesuai dengan tempatnya, dan mencurahkan segala kemampuan untuk mendatangkan keridhaan Allah serta Rasul-Nya. Karenanya, beliau berhak mendapat salam dari Rabb-Nya dan mendapat kabar gembira dengan rumah disurga yang terbuat dari emas, taka da kesusahan dan taka da keributan didalamnya.

Periode hijrah
Penolakan dan pendustaan kaum quraisy semakin hari semakin kuat. Banyak diantara sahabat Rasul yang mendapat siksaan yang begitu beratnya. Hingga Rasulullah SAW sendiri selalu mendapatkan ancaman pembunuhan.

Pada saat itulah, Allah Swt memrintahkan Rasul untuk berhijrah, meninggalkan kampung halaman untuk menyelamatkan dan menyebarkan Islam diluar Makkah. Salah satu muslimah yang membbantu beliau dalam melaksanakan hijrah adalah Asma binti Abu Bakar.

Asma masuk islam setelah ada tujuh orang yang masuk islam. Beliau dibaiat Nabi dan beriman kepadanya dengan iman yang kuat. Beliauu merupakan ibu dari sahabat pejuang yang bernama Abdullah ibn Zubair, beliau saudari dari Ummul Mukmminin Aisyah r.a dan merupakan wanita mujirah yang paling akhir wafat.

Kepribadian yang begitu berani menyebabkan asma tidak takut celaan dari orang – orang yang suka mencela di jalan Allah. Asma’ juga mnyertai Nabi Muhammad dalam perang yarmuk dan beliau berperang sebagaimana layaknya para pejuang.

Pada saat hijrah Rasulullah Saw dan sahabatnya, Abu Bakar Al-Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur. Ketika itulah, Asma dengan keberanian serta keimanan membawa makanan dan minuman untuk Rasulullah Saw. Asma sangat menyadari betapa berat dan berbahaya tugas yang beliau lakukan, karena saat itu Rasul tengah menjadi buronan kaum Quraisy. Akan tetapi, keteguhannya akan kebenaran menyebabkan beliau tercatat memnjadi salah satu pembangun kejayaan islam.

Itulah sekelumit perjuangan wanita islam dalam menegakan agama ini. Sosok – sosok itulah yang kemudian menorehkan sejarah indah akan agungnya peradaban islam. Dari tangan – tangan mereka. Allah Swt memuliakan khilafah islam karena muslimah begitu mulia dengan agama ini.


Bagaimana dengan muslimah sekarang ? mampukah menghadapi arus modernisasi dan gaya hidup yang jauh dari nilai – nilai islam ? dipundak mereka juga nasib bangsa ini ditentukan. Jalan terbaik tentunya dengan kembali melihat apa dan bagaimana pandangan islam tentang wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar