Kamis, 15 Oktober 2015

GROW YOUR INNER BEAUTY

Kita semua pasti sudah tahukan kalau tugas utama manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah?

Ya, ini adalah perintah yang terdapat dalam al-Qur’an, kita tidak bisa menawar-nawarnya lagi kawan.
Kalau Allah sudah memerintahkan suatu hal, maka sudah menjadi kewajiban para hambanya untuk taat.

Beribadah berarti melakukan penghambaan kepada Allah Swt. Dalam hal apapun Semua aktifitas kita selama hidup harus kita dedikasikan hanya untuk Allah Swt.

Namun, ada satu hal penting yang harus kita garis bawahi, kawan. Bahwa ibadah, sesungguhnya tidak melulu berhubungan dengan kegiatan-kegiatan vertical, seperti mengaji, shalat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya.

Namun, ibadah itupun berhubungan erat dengan kegiatan – kegiatan horizontal, yakni berbaik-baik menjalin hubungan social. Semakin kita baik dengan sesame, juga dengan lingkungan, maka semakin baik pula nilai ibadah kita.

Allah Swt terhubung dengan semua lini kehidupan, semua sisi, semua komponen, serta semua hal, dari yang paling kecil sampai paling besar.

Jangan dikira, ketika kita pergi naik motor, lalu menggunakan perlengkapan keamanan berkendara lengkap, itu tidak ada hubungannya dengan Allah Swt. Sepintas memang seperti tak saling terkait.
Tapi, tahukah kalian, kawan, bahwa kita telah melakukan ibadah yang menyenangkan Allah Swt?
Kita sudah menjadi orang taat atran Negara, peduli terhadap keselamatan orang lain serta dir sendiri, punya inisiatif menjadi orang yang bisa diandalkan, dan taat pada pemimpin. Semua itu termasuk ibadah, lo.

Sederhana sekali kan? Of course

Maka, kita bisa bayangkan, begitu banyak lahan untuk kita menggais amal di dunia. Kita bisa menghubungkan kegiatan apapun dengan ibadah, yang artinya juga menghubungkannya kepada Allah Swt.

Semua kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi ibadah mengagumkan, sesepele apapun itu. Bahkan, dengan membuang sampah ditempatnya, kita bisa memperoleh pahala.

Bisa dibayangkan, jika kita melakukan kegiatan besar, yang berhubungan dengan begitu banyak orang, dan kegiatan itu bernilai manfaat dan maslahah.

Karena itulah, sungguh merugi orang yang tidak bisa memberdayakan potensi kemanusiaan dengan sebaik-baiknya kawan.

Alangkah ruginya ketika tangan, kaki, mulut, telinga, rambut, perut, atau organ tubuh yang lainnya tidak digunakan di jalan kebaikan. Poin-poin pahala itu terlewat begitu saja.

Ibarat main game, kita harus jeli pada poin-poin nilai yang bertebaran selama proses kita memainkan game tersebut.

Kadang, poin itu tersembunyi, kadang poin itu harus melewati rintangan tertentu, kadang poin itu bertebaran begitu saja di sekitar, sehingga sangat mudah kita raih.

Semakin banyak poin yang kita dpatkan, maka semakin tinggi pula level game yang kita mainkan. Kita pun terbatas oleh waktu. Jangan sampai kita tidak dapat poin  apa-apa. Nanti keburu game over.
Hidup pun sebenernya begitu kawan!

Sebelum kita keburu meninggal dunia, kita harus cepat-cepat ngumpulin amal ibadah sebanyak-banyaknya.

Makin banyak amal baik yang kita dapat, makin naik derajat kita di mata Allah Swt. Jangan sampai ajal di depan mata, catatan amal kebaikan kita limit banget.

Lha terus selama ini kita ngapain aja?

So, harusnya kita memang mengerahkan semua kemampuan kita untuk menjadi insan kamil.
Disitulah sebenarrnya letak kualitas manusia, ketika ia bisa mengerahkan semua potensi kemanusiaannya dijalan kebaikan.

Kita ngga perlu repot-repot berusaha supaya orang menghormati atau menghargai kita. Sebab, semua kebaikan yang kita tanam akan membuat kita dihargai dan dihormati dengan sendirinya oleh orang lain.

Orang yyang berbuat baik akan menuai kebaikan. Orang yang berbuat buruk pun akan menuai keburukan. Konsekuensinya sederhana sekali, bukan?

Jika kita ingin hidup kita tentram, maka berbuat baiklah. Tapi, jika kita ingin hidup kita kacau, ya lakukan saja kebburukan – keburukan.

Tapi, emang ada orang yang pengen hidupnya sia-sia penuh kekacauan, dan terus dibalut kebencian.
Apapun perbuatan buruk yang kita lakukan hanya akan mengantarkan kita pada kenestapaan hanya akan mengantarkan kita pada kenestapaan yang munngkin berkepanjangan.

Dan, apapun kejahatan yang kita kerjakan, hanya akan mengantarkan kita pada penyesalan yang mungkin kita ratapi sepanjang sisa hidup.

Kalau kita sudah selalu sadar untuk berbuat baik, maka akan kmuncul keindahan dalam diri kita. Keindahan hati (inner beauty) akan tercipta dengan sangat alami melalui sikap-sikap yang baik (good attitude).

Keindahan yang akan membuat hati dan pikiran kita selalu tentram dan damai.

Keindahan itu juga akan selalu membuat kita berjalan di jalur yang benar.

Jadi, kawan marilah kita kerahkan semua kemampuan kita untuk berada di jalur itu.

Yuk, kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi manusia terindah di mata Allah Swt. Manusia yang punya kualitas keimanan dan kepribadian yang tinggi. Manusia yang seluruh hidupnya bernilai manfaat dan cinta kasih. Manusia yang setiap tutur katanya berguna, pola pikirnya tepat, serta sikap-sikapnya bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar