Sabtu, 31 Oktober 2015

Resensi Film A moment To Remember

RESENSI FILM A MOMENT TO REMEMBER


            




Data / Identitas Film:

Judul               : 머리속의 지우개 / 머리 속의 지우개 / Nae meorisokui jiwoogae /
                          A Moment to Remember
Genre              : Romance Melodrama
Sutradara         : John H. Lee
Penulis Skenario: Yeong Ha Kim, John H. Lee
Produser          : Cha Seung Jae, No Jong Yoon, Kim Sang Min, Lee Young Pil
Sinematografi  : Lee Joon Kyu
Rilis                 : 5 November 2004
Durasi              : 117 Menit
Produksi          : Sidus Pictures, CJ Entertaiment
Distributor       : CJ Entertainment
Negara             : Korea Selatan
Bahasa             : Korea Selatan
Pemeran          :
  • Jung Woo Sung sebagai Cheol Su
  • Son Ye Jin sebagai Su Jin
  • Baek Jong Hak sebagai Seo Yeong Min
  • Lee Seon Jin sebagai Ahn Na Jeong
  • Sang Gyu Park sebagai Mr. Kim
  • Hie Ryeong Kim Ibu dari Su Jin
  • Ji Hyun Seon sebagai Jeong Eun
  • Kim Bu Seon sebagai Madam Oh
  • Pyeong Kir Kwon sebagai Dokter Lee
  • Shin Cheol-jin sebagai Manajer Taman
  • Jin Yong-ok sebagai pekerja konstruksi 1
  • Shin Hyun-tak sebagai pekerja konstruksi 3
  • Kwon Byeong-kil sebagai Ph.D Lee
  • Oh Gwang-rok sebagai bum di stasiun
  • Jung Min-sung sebagai penelpon pada telepon
  • Choi Gyo-sik sebagai perwira public



Pembukaan

A Moment to Remember (artinya "Sebuah Momen untuk Diingat", Hangul:  머리 속의 지우개; RR: Nae Meorisogui Jiugae; artinya "Penghapus dalam Kepalaku") adalah sebuah film Korea Selatan 2004 yang berdasarkan pada drama televisi Jepang 2001 Pure Soul. Film tersebut dibintangi oleh Son Ye-jin dan Jung Woo-sung mengisahkan tentang pertemuan mereka dalam sebuah hubungan dan hilangnya ingatan yang disebabkan oleh Alzheimer.


Film tersebut dirilis pada 5 November 2004 di Korea Selatan. Film tersebut mendapatkan kesuksesan secara domestik, menempati box office selama dua minggu konsekutif untuk menjadi film dengan keuntungan tertinggi kelima pada 2004 dengan 2,565,078 penonton. Film tersebut juga menjadi sebuah hit di Jepang, mengalahkan rekor film Korea sebelumnya yang dirilis disana; film tersebut menjadi film dengan keuntungan tertinggi ke-19 di box office Jepang

Isi

A moment to remember mengisahkan asmara antara seorang pria dan wanita. Kisah ini diawali dengan pertemuan Kim su jin ( Son Ye-jin) dan Choi Chul-soo (Jung Woo-sung) di sebuah mini market. Su jin berusia 27 tahun sedang patah hati karena di tinggal oleh sang kekasih. Lalu ia pergi ke sebuah mini market dan membeli sebuah minuman. Tetapi Su jin lupa dengan minuman yang ia beli tidak dibawa. Akhirnya dia kembali lagi ke mini market tersebut. Ketika dia kembali bertemulah dengan Chul soo ini adalah pertemuan pertama mereka. Su jin mengira minuman yang di pegang Chul soo minuman dia dan Su jin Pun mengambilnya dan dia langsung pergi.

Keesokan harinya Su jin pergi dengan ayahnya ketempat dimana ayahnya bekerja. Ayahnya adalah CEO dari perusahaan konstruksi dimana Chul soo bekerja. Ketika Su jin sampai di tempat pekerjaan ayahnya, dia melihat pria yang sedang berjalan dan ternyata itu Chul Soo pria yang dia temui di mini market.

Su Jin pun kembali lagi ke tempat dimana Chul Soo bekerja. Dia mengikuti Chul Soo hingga malam hari. Su jin menghampiri Chul Soo yang sedang minum. Dari situ awal kedekatan mereka. Mereka pun saling jatuh cinta. Menghabiskan waktu bersama. Sampai akhirnya Su Jin meminta Chul Soo untuk menikahinya. Awalnya Chul Soo menolak permintaan Su Jin. Tetapi setelah Su Jin memohon-mohon akhirnya Chul Soo pun menikahi Su Jin.

Setelah pernikahan itu mereka tinggal di sebuah rumah yang sederhana. Hari – hari mereka begitu indah penuh dengan rasa cinta kasih dan sayang. Mereka pun hidup dengan bahagia. Setelah beberapa minggu menikah. Su Jin merasa akhir-akhir ini dia bermasalah dengan menemukan jalan kembali kerumahnya. Lalu dia pun pergi ke sebuah rumah sakit dan bertemu dengan seorang dokter. Dokter itu bilang kepadanya Su Jin untuk kembali satu minggu lagi. Dan Su Jin pun menemui dokter itu, Dan Dokter pun memberitahu SU Jin kalau dia mempunyai penyakit Alzheimer. Alzheimer adalah penyakit yang dapat menghapus semua ingatannya. Dia akan melupakan keluarga, teman bahkan dirinya sendiri. Semua kenangan akan hilang semuanya. Setelah mendengar itu Su Jin langsung down. Dia tidak mengira penyakitnya separah itu.

Akhirnya Su Jin berhenti bekerja. Dia ingin menghabiskan waktunya bersama dengan suaminya karena dia tahu bahwa ingatannya tidak lama lagi akan hilang. Suatu ketika Su Jin memasakan makanan untuk Chul Soo. Tetapi makanan yang dibawa Chul Soo itu semuanya nasi tidak ada lauknya. Dari sini Chul Soo merasa heran dan dia pun menemui dokter dimana Su Jin berobat. Dokter itu memberitahu Chul  Soo tentang penyakitnya Su Jin. Chul Soo tidak mempercayai ini semua. Tetapi harus bagaimana lagi takdir berkata lain.

Berjalannya waktu Su jin mulai hilang akan ingatannya. Sampai orang tua tua Su Jin membawanya pulang dan menempatkan dia di sebuah fasilitas kesehatan. Chul Soo pun menemui Su Jin yang didampingi dengan seorang suster dan di situ Su Jin benar-benar lupa akan semua ingatannya. Dia juga tidak mengingat Chul soo lagi. Chul Soo meminta izin kepada suster tersebut untuk membawa Su jin jalan. Chul Soo membawa Su jin ketempat pertama kali mereka bertemu yaitu di sebuah mini market. Di situ terdapat keluarga Su Jin yaitu ayah, ibu dan adiknya dan ada juga seorang dokter. Su jin  bertanya kepada Chul Soo “apakah ini surga” Chul Soo pun menjawab “iya”. Mungkin ingatan Su Jin tidak kembali lagi. Tapi setidaknya dia mengetahui. Dia bersama orang-orang yang menyayangi dan mencintai dia.

Kelebihan
  • Setiap karakter yang hadir di dalam cerita mampu digambarkan dengan cukup baik
  • Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini
  • Penampilan pemerannya sangat menjiwai karakter yang diperankan
  • Film ini sangat bagus dan menarik untuk ditonton


Kekurangan
  • Akhir ceritanya kurang jelas, masih menggantung sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi para penontonnya.


Pendapat


Menurut saya film ini sangat bagus. mengajarkan kita tentang kesabaran bagaimana kita menghadapi penyakit yang diderita oleh orang yang kita sayang. oleh karena itu, kita harus selalu sabar dan pantang menyerah dalam melawan penyakit yang kita hadapi. 

Senin, 26 Oktober 2015

GROW YOUR DISCIPLINE

Pernah ngga, kamu janjian sama temen, terus dikibulin? Kamu janjian jam delapan pagi. Kamu udah dating tepat waktu. Tapi ternyata, teman kamu baru dating dua jam berikutnya. Kamu udah kusut banget nungguin dia.

Gimana perasaan kamu?

Pasti gemesnya minta ampun. Pengen teriak, pengen marah-marah, pengen ngedumel sampai puas, pengen ninggalin gitu aja, dan pengen-pengen lainnya.

Apalagi kalau yang ditungguin itu orang special atau orang yang benar-benar kamu butuhkan keberadaannya saat itu juga.

Hihihi…., emang enak jadi korban orang lelet?

Emang, kawan, orang lelet itu nyebelin tingkat dewa. Dia ngga ngerti bahwa waktu begitu berharga.
Nah, loh ? gimana coba?

Males banget ya, ngorbanin waktu kita berjam-jam hanya untuk nungguin orang yang lelet!
Jadi, kawan on time alias tepat waktu itu sangat perlu kita terapkan dalam kehidupan kita.
Shalat aja ada batas waktunya, kok. Kalau kita telat, kita akan masuk waktu shalat lainnya.

Ngga Cuma shalat doang kawan. Nyerahin zakat fitrah juga ada batas waktunya. Kalau ada orang nyerahin zakat setelah shalat Idul Fitri, sekalipun dia ngotot itu adalah zakat fitrah, tetap aja itu ngga bisa dinamakan sebagai zakat fitrah.

Aduh, ribet banget orang begitu! Udah tlat, ngotot lagi. Jangan sampai kita jadi orang seperti itu.
Selain kita bakal kehilangan momen-momen berharga, kita juga ngga disukai oleh orang lain karena dianggap merugikan.

Sebenernya, yang terpenting bukanlah dapat berbuat apapun pada saat kapan pun, akan tetapi dapat melaksanakan segala sesuatu pada waktu yang telah ditetapkan.

Percuma saja, walaupun kita kelihatan mengagumkan, namun jika kita tidak menghargai ketepatan waktu. Dandanan kita udah kelihatan perfect banget, tapi gara-gara sibuk dandan, kita bikin teman kita nunggu begitu lama.

Udah deh, ngga perlu ribet jadi orang. Itu sama sekali bukan ajaran islam. Mau melangkah aja masih harus muter-muter dulu. Harus begini, harus begitu. Ujung-ujungnya, ngga jadi melangkah.

Kalau kita melangkah, maka langkah itu udah telat. Kita udah ketinggalan kereta!

Kalau kita emang kita punya agenda, maka buatlah estimasi yang tepat. Kira-kira, apa saja yang harus kita lakukan agar pada saat tiba agenda itu dilaksanakan, maka kita sudah dalam keadaan siap.

Udah tahu pagi ada kuliah, eh… malah masih di atas tempat tidur. Masih pencet-pencet hp lagi! Terus, kamu sok kaget, lihat jam udah lewat jam delapan.

Akhirnya kamu buru-buru mandi. Padahal, belum sarapan, isi bensin, isi pulsa. Belum lagi masih terhalang banyak lampu merah. Belum lagi ini… belum lagi itu.

Lha terus, nyampe kelas jam berapa? Bisa-bisa, semua udah pada buyar, kamu baru aja datang, cengar-cengir kayak kuda. Terus kamu bilang kedosenmu,  “maaf, bu, saya terlambat. Tadi macet…”
Ah.., basi!

Orang yang ngga on time, akan sulit ber-astabiqul khairat alias berlomba-lomba dalam kebaikan.
Dalam hal apapun. Lelet sangat merugikan. Dalam islam, ngga ada satu pun dalil yang bolehin, apalagi nganjurin kita untuk ngga on time.

Allah Swt. Berfirman:
“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal didunia melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi hari.” (QS. An-Naazi’aat [79]:46).

Kesadaran bahwa terlambat akan membuatnya kehilangan berbagai macam hal.

Bukan hanya kehilangan kesempatan berharga, tapi juga ia sadar, tatkala ia sudah terjebak pada keterlambatan yang dibuatnya sendiri, maka di situlah ia akan dirambati sesal.

Ketika adzan subuh berkumandang, orang yang on time, akan melakukan berbagai cara untuk mengkondisikan dirinya bisa bangun tepat waktu. Ia sudah tahu, bahwa diwaktu subuh, ada tanggung jawab yang harus ia tunaikan. Sengantuk apa pun, secapek apa pun, semalas apa pun, tanggung jawab harus dikerjakan.

Orang yang on time pasti akan berikhtiar dengan menyalakan jam beker, membunyikan alarm, membuat komitmen kuat dengan diri sendiri bahwa ia bersedia bangun ketika tiba waktu subuh, bukan malah menunda alarm sampai jam tujuh.

So, kawan, mulailah untuk memantapkan hati ddengan menumbuhkan keyakinan kuat-kuat bahwa kita harus selalu on time dalam kegiatan apapun.

Panggilan shalat subuh adalah panggilan Alllah. Tak bisa ditawar-tawar. Memang ada durasi waktu melaksanakan shalat. Tapi, orang yang shalatnya lebih awal, jelas poin pahalanya beda, dong. 

Sekalipun sama-sama menunaikan ibadah shalat, tapi karena startnya beda, valuenya juga beda.

On time berarti disiplin!

Ketahuilah kawan, bahwa disiplin merupakan ajaran islam yang sangat penting. Sebagai buktinya, dalam beberapa ayat, Allah menggunakan waktu sebagai sumpah. Itu artinya, waktu adalah hal yang tidak bisa ditanggapi remeh. Sumpah sendiri adalah komitmen yang tidak bisa dilalaikan. Sumpah wajib ditunaikan.

Allah Swt. Berfirman :
“Demi masa. sesungguhnya, manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat-menasehati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Ashr [103]:1-3).
“Demi malam, apabila menutupi (cahaya siang) dan siang apabila terang benderang.” (QS.al-lail[92]:1-2).

Rasulullah Saw. Bersabda:
“Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain. Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, sempatmu sebelum sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.”(HR.Baihaqi).

Dalil-dalil dari al-Qur’an dan hadits tersebut harusnya memahamkan kita bahwa hidup di dunia ini berbatas. Tiap manusia punya batasan usia masing-masing, dan tak satu pun mengetahui batas itu.

Batas tersebut juga sangat misterius. Kapan saja bisa datang. Tak peduli berapapun usia seseorang, jika batas sudah datang, maka tak akan bisa ditunda. Batasan itu tidak lain adalah kematian.

Untuk menikmati aktivitas hidup, bukan berarti kita santai-santai ngga jelas, kawan. Kita ngga bisa pakai ukuran yang penting kita happy.

Supaya ngga stress, kita memang harus mengondisikan diri untuk selalu enjoy.
Tapi, enjoy yang gimana dulu nih. Jangan sampai enjoy kita kebablasan. Kita hidup berdampingan dengan banyak orang. Kita juga terikat berbagai kegiatan dan kepentingan dengan orang lain.

Kalau pakai pola kebablasan, ya… ujungnya kita akan melanggar kenyamanan dan kepentingan orang lain.

Cobalah mulai sekarang untuk memprioritaskan waktu. Ingatlah baik-baik, kapan saatnya kita harus melakukan kewajiban kita dan kapan saatnya kita menggunakan hak kita.

Ukurlah dengan baik dan gunakan porsi yang tepat. Gimana caranya menerapkan?

Pertama, hargailah janji
Kedua, jadikan diri kita disiplin dalam setiap kegiatan.
Ketiga, buatlah estimasi yang tepat sebelum melakukan kegiatan.

Nah, kalau sudah melakukan tiga hal itu, kita akan seperti seorang pemanah yang membidik objek secara tepat sasaran. Semua pas dan tepat guna.


Minggu, 25 Oktober 2015

KUNJUNGAN KE MUSEUM GALERI NASIONAL

Siapa yang ngga tahu galeri nasional? Tempat yang lagi hits di kalangan anak muda. Tempat ini biasanya banyak dikunjungi anak – anak muda. Soalnya bagus untuk foro-foto gitu.

20 Oktober 2015, saya dan dua orang teman saya pergi ke salah satu museum yang ada di Jakarta yaitu Galeri Nasional. Lokasi museum Galeri Nasional ini berada di pinggir jalan dan persis di depan stasiun gambir.

Saya berangkat dari stasiun Pondok cina dan naik KRL jurusan Jakarta Kota turun di stasiun Gondangdia ongkos naik KRL Cuma Rp 4000,-. Setelah itu saya naik bajaj dari stasiun Gondangdia dan bayar Rp 15.000,-. Untuk kalian yang belum tahu kalau naik bajaj dari stasiun Gondangdia harus berhati – hati ya soalnya banyak copet dan jangan menyimpan tas atau pun dompet kalian di atas paha apalagi kalau kalian duduk di pinggir soalnya kalian pasti diincar oleh copet – copet itu (ini terjadi oleh saya loh).

Mengunjungi museum Galeri Nasional ini ngga bayar alias gratis. Galeri Nasional Indonesia adalah sebuah gedung yang berfungsi sebagai tempat koleksi, pameran, dan perhelatan acara seni rupa Indonesia dan mancanegara. Gedung ini merupakan institusi milik pemerintah di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kewajiban utama Galeri Nasional adalah mengumpulkan, merawat, melindungi, memperkenalkan, melestarikan segala aspek seni rupa. Lalu fungsi utamanya adalah proteksi, pengembangan, dan pemanfaatan asset kesenian sebagai fasilitas pendidikan kebudayaan. Galeri Nasional beralamat di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat.

Aktivitas yang dimiliki gedung Galeri Nasional Indonesia beragam mulai dari pameran, preservasi, seminar keilmuan, diskusi ilmiah, pemutaran film, penampilan kesenian, festival, perlombaan dan lain sebagainya dengan tujuan pendidikan dan perkenal budaya pada masyarakat luas. Selain itu, Galeri Nasional Indonesia juga mengoleksi kurang lebih 1700 karya dari para tokoh di Indonesia mulai darilukisan, fotografi, patung dan pahatan. Terdapat juga karya-karya daripara tokoh seniman negara nonblok seperti Sudan, India, Peru,Kuba, Vietnam, Myanmar dan lainnya.

Saya mewawancarai salah seorang pengunjung yang bernama Dita, saya bertanya mengenai pendapat dia tentang Galeri Nasional ini dan ini jawabannya “saya sangat senang mengunjungi museum Galeri Nasional ini. Museum ini sangat menarik untuk dikunjungi karena banyak berbagai macam seni rupa mulai dari lukisan, ukiran dll”
Ini adalah hasil foto di Galeri Nasional





Kamis, 15 Oktober 2015

GROW YOUR INNER BEAUTY

Kita semua pasti sudah tahukan kalau tugas utama manusia hidup di dunia adalah untuk beribadah kepada Allah?

Ya, ini adalah perintah yang terdapat dalam al-Qur’an, kita tidak bisa menawar-nawarnya lagi kawan.
Kalau Allah sudah memerintahkan suatu hal, maka sudah menjadi kewajiban para hambanya untuk taat.

Beribadah berarti melakukan penghambaan kepada Allah Swt. Dalam hal apapun Semua aktifitas kita selama hidup harus kita dedikasikan hanya untuk Allah Swt.

Namun, ada satu hal penting yang harus kita garis bawahi, kawan. Bahwa ibadah, sesungguhnya tidak melulu berhubungan dengan kegiatan-kegiatan vertical, seperti mengaji, shalat, puasa, zakat, haji, dan lain sebagainya.

Namun, ibadah itupun berhubungan erat dengan kegiatan – kegiatan horizontal, yakni berbaik-baik menjalin hubungan social. Semakin kita baik dengan sesame, juga dengan lingkungan, maka semakin baik pula nilai ibadah kita.

Allah Swt terhubung dengan semua lini kehidupan, semua sisi, semua komponen, serta semua hal, dari yang paling kecil sampai paling besar.

Jangan dikira, ketika kita pergi naik motor, lalu menggunakan perlengkapan keamanan berkendara lengkap, itu tidak ada hubungannya dengan Allah Swt. Sepintas memang seperti tak saling terkait.
Tapi, tahukah kalian, kawan, bahwa kita telah melakukan ibadah yang menyenangkan Allah Swt?
Kita sudah menjadi orang taat atran Negara, peduli terhadap keselamatan orang lain serta dir sendiri, punya inisiatif menjadi orang yang bisa diandalkan, dan taat pada pemimpin. Semua itu termasuk ibadah, lo.

Sederhana sekali kan? Of course

Maka, kita bisa bayangkan, begitu banyak lahan untuk kita menggais amal di dunia. Kita bisa menghubungkan kegiatan apapun dengan ibadah, yang artinya juga menghubungkannya kepada Allah Swt.

Semua kebaikan yang kita lakukan bisa menjadi ibadah mengagumkan, sesepele apapun itu. Bahkan, dengan membuang sampah ditempatnya, kita bisa memperoleh pahala.

Bisa dibayangkan, jika kita melakukan kegiatan besar, yang berhubungan dengan begitu banyak orang, dan kegiatan itu bernilai manfaat dan maslahah.

Karena itulah, sungguh merugi orang yang tidak bisa memberdayakan potensi kemanusiaan dengan sebaik-baiknya kawan.

Alangkah ruginya ketika tangan, kaki, mulut, telinga, rambut, perut, atau organ tubuh yang lainnya tidak digunakan di jalan kebaikan. Poin-poin pahala itu terlewat begitu saja.

Ibarat main game, kita harus jeli pada poin-poin nilai yang bertebaran selama proses kita memainkan game tersebut.

Kadang, poin itu tersembunyi, kadang poin itu harus melewati rintangan tertentu, kadang poin itu bertebaran begitu saja di sekitar, sehingga sangat mudah kita raih.

Semakin banyak poin yang kita dpatkan, maka semakin tinggi pula level game yang kita mainkan. Kita pun terbatas oleh waktu. Jangan sampai kita tidak dapat poin  apa-apa. Nanti keburu game over.
Hidup pun sebenernya begitu kawan!

Sebelum kita keburu meninggal dunia, kita harus cepat-cepat ngumpulin amal ibadah sebanyak-banyaknya.

Makin banyak amal baik yang kita dapat, makin naik derajat kita di mata Allah Swt. Jangan sampai ajal di depan mata, catatan amal kebaikan kita limit banget.

Lha terus selama ini kita ngapain aja?

So, harusnya kita memang mengerahkan semua kemampuan kita untuk menjadi insan kamil.
Disitulah sebenarrnya letak kualitas manusia, ketika ia bisa mengerahkan semua potensi kemanusiaannya dijalan kebaikan.

Kita ngga perlu repot-repot berusaha supaya orang menghormati atau menghargai kita. Sebab, semua kebaikan yang kita tanam akan membuat kita dihargai dan dihormati dengan sendirinya oleh orang lain.

Orang yyang berbuat baik akan menuai kebaikan. Orang yang berbuat buruk pun akan menuai keburukan. Konsekuensinya sederhana sekali, bukan?

Jika kita ingin hidup kita tentram, maka berbuat baiklah. Tapi, jika kita ingin hidup kita kacau, ya lakukan saja kebburukan – keburukan.

Tapi, emang ada orang yang pengen hidupnya sia-sia penuh kekacauan, dan terus dibalut kebencian.
Apapun perbuatan buruk yang kita lakukan hanya akan mengantarkan kita pada kenestapaan hanya akan mengantarkan kita pada kenestapaan yang munngkin berkepanjangan.

Dan, apapun kejahatan yang kita kerjakan, hanya akan mengantarkan kita pada penyesalan yang mungkin kita ratapi sepanjang sisa hidup.

Kalau kita sudah selalu sadar untuk berbuat baik, maka akan kmuncul keindahan dalam diri kita. Keindahan hati (inner beauty) akan tercipta dengan sangat alami melalui sikap-sikap yang baik (good attitude).

Keindahan yang akan membuat hati dan pikiran kita selalu tentram dan damai.

Keindahan itu juga akan selalu membuat kita berjalan di jalur yang benar.

Jadi, kawan marilah kita kerahkan semua kemampuan kita untuk berada di jalur itu.

Yuk, kita berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjadi manusia terindah di mata Allah Swt. Manusia yang punya kualitas keimanan dan kepribadian yang tinggi. Manusia yang seluruh hidupnya bernilai manfaat dan cinta kasih. Manusia yang setiap tutur katanya berguna, pola pikirnya tepat, serta sikap-sikapnya bermanfaat.


PANDANGAN ISLAM TENTANG WANITA

Tidak dapat dimungkiri kedudukan wanita begitu penting pada setiap sendi kehidupan. Kelembutannya tidak menjadikan kedudukan wanita diabaikan, bahkan melalui potensi itu wanita bisa menduduki garda terdepan dalam perjuangan.

“wanita adalah tiang Negara. Jika ingin menegakan tiang Negara, lindungilah wanitadan jika ingin menghancurkan Negara hinakanlah dia.”

Dalam islam wanita begitu mulia kedudukannya.
Bahkan, dalam salah satu surah dalam al-qur’an adalah Al-Nisa yang berarti “wanita.”
Bukan hanya itu, Rasulullah SAW ketika ditanya siapa yang paling berhak untuk dihormati, diantara ayah dan ibu, menjawab, “ibumu.” Hingga tiga kali, kemudian “ayahmu.”

Salah satu agama yang sempurna adalah islam. Di dalamnya telah diatur segala kebutuhan manusia. Semuanya telah sempurna. Demikian pula halnya dengan eksistensi muslimah, sepanjang sejarah islam telah mencatat dengan indahnya kontribusi muslimah dalam perjuangan. Pada masa awal islam disebarkan hingga ketika agama ini menjadi “penguasa” dunia.

Periode sebelum hijrah
Masa – masa sebelum hijrah adalah saat yang begitu berat. Jazirah arab merupakan tempat yang begitu penuh dengan kemaksiatan, kemusyrikan, pembunuhan dan perzinaan menjadi adat istiadat bangsa arab. Hingga kemudian allah mengutus Muhammad SAW guna meluruskan dan memperbaiki agama islam yang dibawa oleh Ibrahim a.s.

Keberadaan islam yang murni, yang disebarkan nabi Muhammad, telah menjadi kaum Quraisy terhinakan. Berbagai perlawanan untuk meredam cahaya islam mereka lakukan, hingga Rasulullah harus menghadapi penolakan dan gangguan mereka. Saat itulah, rasulullah didampingi oleh seorang wanita yang mulia, Khadijah binti Khuwailid.

Khadijah adalah orang yang pertama kali bersaksi atas kerasulan Muhammad SAW, yang tidak lain suaminya sendiri. Dengan kekayaan yang dimiliki, Khadijah membantu setiap perjuangan. Dan dari rahimnyalah, Muhammad mendapat keturunan.

Khadijah telah berhasil menjadi teladan yang baik dan paling tulus dalam berdakwah dijalan Allah dan berjihad. Beliau istri yang bijaksana, meletakan urusan sesuai dengan tempatnya, dan mencurahkan segala kemampuan untuk mendatangkan keridhaan Allah serta Rasul-Nya. Karenanya, beliau berhak mendapat salam dari Rabb-Nya dan mendapat kabar gembira dengan rumah disurga yang terbuat dari emas, taka da kesusahan dan taka da keributan didalamnya.

Periode hijrah
Penolakan dan pendustaan kaum quraisy semakin hari semakin kuat. Banyak diantara sahabat Rasul yang mendapat siksaan yang begitu beratnya. Hingga Rasulullah SAW sendiri selalu mendapatkan ancaman pembunuhan.

Pada saat itulah, Allah Swt memrintahkan Rasul untuk berhijrah, meninggalkan kampung halaman untuk menyelamatkan dan menyebarkan Islam diluar Makkah. Salah satu muslimah yang membbantu beliau dalam melaksanakan hijrah adalah Asma binti Abu Bakar.

Asma masuk islam setelah ada tujuh orang yang masuk islam. Beliau dibaiat Nabi dan beriman kepadanya dengan iman yang kuat. Beliauu merupakan ibu dari sahabat pejuang yang bernama Abdullah ibn Zubair, beliau saudari dari Ummul Mukmminin Aisyah r.a dan merupakan wanita mujirah yang paling akhir wafat.

Kepribadian yang begitu berani menyebabkan asma tidak takut celaan dari orang – orang yang suka mencela di jalan Allah. Asma’ juga mnyertai Nabi Muhammad dalam perang yarmuk dan beliau berperang sebagaimana layaknya para pejuang.

Pada saat hijrah Rasulullah Saw dan sahabatnya, Abu Bakar Al-Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur. Ketika itulah, Asma dengan keberanian serta keimanan membawa makanan dan minuman untuk Rasulullah Saw. Asma sangat menyadari betapa berat dan berbahaya tugas yang beliau lakukan, karena saat itu Rasul tengah menjadi buronan kaum Quraisy. Akan tetapi, keteguhannya akan kebenaran menyebabkan beliau tercatat memnjadi salah satu pembangun kejayaan islam.

Itulah sekelumit perjuangan wanita islam dalam menegakan agama ini. Sosok – sosok itulah yang kemudian menorehkan sejarah indah akan agungnya peradaban islam. Dari tangan – tangan mereka. Allah Swt memuliakan khilafah islam karena muslimah begitu mulia dengan agama ini.


Bagaimana dengan muslimah sekarang ? mampukah menghadapi arus modernisasi dan gaya hidup yang jauh dari nilai – nilai islam ? dipundak mereka juga nasib bangsa ini ditentukan. Jalan terbaik tentunya dengan kembali melihat apa dan bagaimana pandangan islam tentang wanita.