1. LIKUIDITAS
PERUSAHAAN
a. Current ratio yaitu perbandingan jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.
Guna nya untuk mengetahui kemampuaan perusahaan membayar hutang lancarnya. Perusahaan
yang bukan perusahaan kredit, bila perbandingan current rationya kurang dari 2:1, maka dianggap kurang baik.
Kenapa
? sebab bila aktiva lancarnya mengalami penurunan maka jumlah aktivanya tidak cukup untuk menutup hutang lancar.
Rumus :
Current
ratio = (Aktiva Lancar / hutang lancar) X 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Current
ratio tahun 2012 = ( Rp
25.473.747 / Rp 12.132.836) x
100 %
= 2.09 %
(
artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin dengan Rp 2.09 aktiva lancar )
b. Quick
Ratio / Acid Test Ratio
merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi persediaan dengan hutang lancar.
Rasio ini menunjukkan besarnya alat likuid
yang paling cepat bisa digunakan untuk melunasi hutang lancar. Persediaan dianggap aktiva lancar yang paling
tidak lancar, sebab untuk menjadi uang tunai
(kas)
memerluka dua angkah yakni menjadi piutang terlebih dulu sebelum menjadi kas.
Rumus
:
Quick
Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang lancar)) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Quick
Ratio tahun 2010 =((Rp25.473.747 – Rp 7.410.620) / 12.132.836)) x 100 %
= 1,48 %
(artinya kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aktiva perusahaan adalah etiapRp
1 hutang lancar dijamin dengan Rp 1.48
aktiva lancar yang likuid atau dalam bentuk uang bukan persediaan barang dagangan
).
c. Cash
Ratio (Ratio Immediate Solvency)
Aktiva perusahaan yang paling
likuid adalah kas dan surat berharga. Cash
ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera diuangkan.
Tidak terdapat standar likuiditas untuk cash ratio
sehingga penilaiannya tergantung pada kebijakan manajemen.
Rumus :
Cash
Ratio = (Aktiva Lancar / Pinjaman Jangka Pendek) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Cash
ratio tahun 2010 = (Rp 12.961.410 / Rp
12.132.836) x 100%
= 1,06%
2. PERPUTARAN
PIUTANG
Perputaran piutang merupakan rasio perbandingan antara jumlah penjualan kredit selama periode tertentu dengan piutang
rata-rata (piutang awal ditambah piutang akhir dibagi dua)”.
Rumus :
Perputaran piutang
= (Aktiva Lancar / PinjamanJ angka Pendek) x 100%
Hasildari
data laporankeuangan :
Cash
ratio tahun 2012 = (Rp 37.254.978/ Rp 2.966.194) x 100%
= 12,5%
3.
SOLVABILITAS PERUSAHAAN
Solvabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan.
Solvabilitas Perusahaan itu gunanya untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva
yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya ,baik yang
jangka panjang maupun jangka pendek. Bagaimana jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya
?maka perusahaan tersebu tdikatakan insolvabel.
ada empat kemungkinan yang dapat dialami oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan
yang likuidtetapi insolvable
b. Perusahaan yang likuiddan solvable
c. Perusahaan
yang solvabeltetapiilikuid
d. Perusahaan yang insolvabeldanilikuid
Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu :
a. Total
Debt to Equity Ratio
Rumus :
Total
Debt to Equity Ratio = (Total Utang / Ekuitas) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Total
Debt to Equity Ratio tahun 2012 = (Rp 23.774.538 / Rp 33.340.593) x 100 %
= 0,71%
b. Total
Debt to Asset Ratio
Rumus :
Total
Debt to Assets Ratio = (Total Utang / Total Aktiva) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Total
Debt to Asset Ratio tahun 2012 = (Rp
23.774.538 / Rp 57.115.131) x 100%
= 0,41%
4.
RENTABILITAS PERUSAHAAN
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau
modal yang menghasilkan laba tersebut.
Dengan kata
lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Ada
beberap amacam perhitungan dalam Rentabilitas Usaha :
a. Rasio Laba
Usaha dengan Total Aktivitas
Rumus :
Rasio Laba Usaha dengan Total
Aktivitas = (Laba Usaha / Total Aktiva) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Tahun
2012 = (Rp 5.361.257 / Rp 57.115.131) x 100%
= 0,093%
= 9.3 x
Artinya
:SetiapRp 1 Total Aktiva , menghasilkan Laba Usaha sebesar Rp 9.3
b. Perputaran
total Aktiva
Rumus :
Perputaran Total Aktiva = (
Penjualan / Total Aktiva) x 100%
Hasildari data laporankeuangan :
Perputaran Total AktivaTahun 2012 =
(Rp 37.254.978/ Rp 57.115.131) x 100%
= 0,65%
c. Gross
Margin Ratio
Rumus :
Gross Margin Ratio = (LabaKotor/
Penjualan) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Gross
Margin Ratio Tahun 2012 = (Rp 10.301.903/ Rp37.254.978) x 100%
= 0,27%
Artinya
Perusahaan dapat mencapai laba kotor 0.27% dari penjualannya
d. Net
MArgin Ratio
Rumus :
Net Margin Ratio = (Laba Bersih /
Penjualan) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Net Margin Ratio Tahun 2012 = (Rp
3.845.612/ Rp37.254.978) x 100%
= 0,10%
= 1x
Artinya Rp
1 penjualan meenghasilkan Laba bersih sebanyak Rp 1
e. Operating
Margin Ratio
Rumus :
Operating Margin Ratio = (Laba
Usaha / Penjualan) x 100%
Hasil dari
data laporan keuangan :
Operating
Margin Ratio Tahun 2012 = (Rp 5.361.257/
Rp37.254.978) x 100 % = 0,14%
= 1,4x
Artinya SetiapRp
1 penjualan menghasilkan Rp 1.4
f. Rentabilitas
Modal sendiri
Rumus :
Rentabilitas Modal sendiri =
(Laba Bersih / Modal Sendiri) x 100%
Hasil dari data laporan keuangan :
Rentabilitas Modal sendiri Tahun
2012 = (Rp 3.845612/ Rp 33.340.593) x 100%
= 0,11%
= 1,1x
Artinya Rp
1 modal sendiri menghasilkan laba bersih Rp 1.1
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar