Senin, 05 Mei 2014

JANJI ALLAH UNTUK HAMBA YANG BERDOA

Kenyataan yang ditemui dalam hidup sering kali tidak sesuai dengan rencana atau harapan, karena hidup memiliki misterinya sendiri. Misalnya, banyak pasangan menikah dan segera inginmempunyai momongan, tetapi beberapa tahun kemudian, harapan mereka belum juga terwujud. Bahkan, hingga tahun kesepuluh atau lebih, harapan itu tidak kunjung terwujud. Banyak pula orang yang sudah bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tetapi nasib baik seolah tidak mau berpihak kepada mereka.
Di tengah hirup pikuknya berbgai harapan manusia, ada satu tumpuan bagi setiap kegelisahanhati, yakni dosa. Namun, banyak orang yang justru patah hati, setelah sekian lama memanjatkan doa, tetapi hajatnya belum terwujud.
Tidak sedikit pula orang yang berburuk sangka kepada allah swt. Sehingga tidak mau lagi berdoa. Bahkan, mereka tidak mau meyakini kekuasaan allah swt dsn meninggalkan-Nya. Padahal, allah swt telah berjanji untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Allah berfirman yang artinya “dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang aku, maka(jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.”
Manusia memang hanya bisa berdoa, sedangkan keterkabulan setiap doa sepenuhnya milik Allah swt. Namun, mungkin timbul pertanyaan dalam diri setiap orang yang berdoa, kenapa doa-doa yang dipanjatkan tidak kunjung dikabulkan oleh Allah swt? Bukanlah dia sudah berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya?
Bila doa yang sekian lama dipanjatkan, namun belum terkabul tentu semua ketidakberesan ada pada diri manusia, karena Allah swt tidak pernah mengingkari janji-Nya.
Dalam sebuah riwayat, dikisahkan ada seorang laki-laki datang kepada imam ja’far ash-shiddiq, lalu berkata, “ada dua ayat dalam al-qur’an yang tidak kupahami maksudnya.”
“bagaimana bunyi dua ayat itu?” Tanya imam ja’far
“yang pertama berbunyi, “ud’unni astajib lakum..” ( brdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu). Lalu, aku berdoa, tetapi aku tidak melihat doaku dikabulkan,” ujarnya.
“apakah kamu berpikir bahwa Allah swt, melanggar janji-Nya?”
“tidak”
“lalu bagaimana ayat kedua?”
“ayat yang kedua berbunyi,..’.. wamaa anfaqtum min syai’in fahuwa yukhlifuhuu wahuwa khairur raaziqin. (dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan dia-Lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya! Aku telah berinfak, tetapi tidak kulihat penggantinya,” ujarnya.
“apakah kamu berpikir bahwa Allah swt, melanggar janji-Nya?”
“tidak”
“mengapa?”
“aku tidak tahu”
Kemudian, Imam Ja’far berkata, “ Akan kukabarkan kepadamu, insya Allah seandainya kamu menaati perintahAllah swt, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka dia akan mengabulkan doamu. Jika kamu mencari harta yang halal, lantas menginfakan harta itudi jalan yang benar, maka tidaklah infaq satu dirham pun, kecuali Allah swt menggantinya dengan yang lebih banyak. Bila kamu berdoa kepada-Nya, maka berdoalah dengan jihad doa. Dan, Allah swt akan menjawab doamu, walaupun kamu memilki banyak dosa.”
“apa yang dimaksud dengan jihad doa?” Tanya orang itu.
Imam Ja’far menjawab, “saat kamu melakukan ibadah fardhu, agungkanlah Allah swt, dan bacalah shalawat kepada Rasulullah Saw dengan sungguh-sungguh. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah itu, ingatlah nikmat yang telah Allah swt, berikan kepadamu. Lalu, bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah kamu peroleh.”
kemudian, ingat dosa-dosamu, akuilah dosa itu di hadapan Allah swt, dan minta ampun kepada-Nya. Bertaubatlah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa kamu tidak akan kembali melakukannya. Ber-istigfar-lah dengan penuh penyesalan, rasa takut, dan harapan. Selanjutnya, bacalah “Ya Allah, hamba memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. Bantu dan bimbinglah hamba dalam melakukan segala yang engkau perintahkan. Sebab, hamba tidak melihat seseorang yang menjadi kuat, kecuali dengn kenikmatan yang engkau berikan,” setelah itu ucapkanlah hajatmu” papar Imam Ja’far.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar