Senin, 05 Mei 2014

DIBALIK KEKURANGAN ADA KESEMPURNAAN


Tidak semua orang jenius dan cerdik menitiperjalanan mereka dengan penuh kegigihan. Karena mereka sadar akan kekurangan yng ada pada mereka. Banyak ulama yang lahir dari bekas budak, seperti Al-Bukhari, At-Tirmizi dan Abu Hanifah.
Banyak kalangan cendikiawan yang buta. Ada yang tuli, ada yang pincang, ada yang lumpuh. Namun mereka mampu mempengaruhi kehidupan manusia dengan ilmu dan penemuan ilmiah.
Status kelulusan dari perguruan tinggi bukanlah segalanya. Tak perlu takut, bersedih, bingung dan patah semangat karena tidak memiliki ijazah S1,S2,S3. Ijazah bukan segalanya.tanpa itu kita masih bisa menciptakan pengaruh, masih bisa bersinar, dan masih bisa mempersembahkan yang terbaik untuk umat manusia. Betapa banyak orang terkenal dan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar namun tidak memiliki ijazah formal. Mereka hanya menjalani kehidupannya dengan segalaketeguhan hati, kegigihan tekad, dan obsesi yang tinggi. Selanjutnya kita menengok kemasa kini, ternyata banyak sekali orang – orang yang berpengaruh dalam ilmu syariat, dakwah, pendidikan, pemikiran dan sastra yang tidak memiliki ijazah formal.
Sebaliknya, ribuan pemegang gelar doctor di dunia hanya diam dan tak banyak memberikan kontribusinya.
Perasaan qanaah adalah sebuah kekayaan yang agung. Dalam sebuah hadist disebutkan “Terimalah dengan penuh kerelaan apa yang allah bagikan kepadamu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya”
Terimalah keluarga, pendapatan, anak-anak dan tugas anda dengan penuh keikhlasan, niscaya anda akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.
Kekayaan yang sebenarnya bukanlah karena banyaknya property, harta dan kedudukan tapi karena ketenangan jiwa dan keridhaannyamenerima apa yang diberikan oleh Allah.
Dalam pandangan orang arab kuno, salah satu tanda hati yang tenang adalah ketika seseorang itu menyendiri ditengah gurun dan mengisolasi diri dari keramaian dunia.
 Banyak sekali orang dilanda depresi hanya karena miskin, sengsara, itu karena jauh dari allah. Ada seorang kaya raya dengan bergelimang harta, tapi hartanya malah menjadikan dia jauh dari allah dan selalu berbuat dosa besar . maka, allah pun mencabut kesehatannya, menyempitkan rizkinya dan mengujinya dengan kesengsaraan dan kebingungan. Hidupnya hanya dihiasi dengan kesengsaraan, bencana dan diwarnai dengan tangisan.

Seorang ahli psikologi asal amerika yang bernama William James. Katanya “kita manusia, selalu memikirkan apa yang tidak kita miliki, dan tidak bersyukur kepada Tuhan atas apa yang kita miliki. Kita selalu melihat sisi gelap yang mengerikan dalam kehidupan kita. Kita selalu bersedih atas kekurangan yang kita miliki dan tidak pernah  bahagia dengan apa yang ada pada diri kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar