Tidak
semua orang jenius dan cerdik menitiperjalanan mereka dengan penuh kegigihan.
Karena mereka sadar akan kekurangan yng ada pada mereka. Banyak ulama yang
lahir dari bekas budak, seperti Al-Bukhari, At-Tirmizi dan Abu Hanifah.
Banyak
kalangan cendikiawan yang buta. Ada yang tuli, ada yang pincang, ada yang
lumpuh. Namun mereka mampu mempengaruhi kehidupan manusia dengan ilmu dan
penemuan ilmiah.
Status
kelulusan dari perguruan tinggi bukanlah segalanya. Tak perlu takut, bersedih,
bingung dan patah semangat karena tidak memiliki ijazah S1,S2,S3. Ijazah bukan
segalanya.tanpa itu kita masih bisa menciptakan pengaruh, masih bisa bersinar,
dan masih bisa mempersembahkan yang terbaik untuk umat manusia. Betapa banyak
orang terkenal dan mampu memberikan kontribusi yang sangat besar namun tidak
memiliki ijazah formal. Mereka hanya menjalani kehidupannya dengan
segalaketeguhan hati, kegigihan tekad, dan obsesi yang tinggi. Selanjutnya kita
menengok kemasa kini, ternyata banyak sekali orang – orang yang berpengaruh
dalam ilmu syariat, dakwah, pendidikan, pemikiran dan sastra yang tidak
memiliki ijazah formal.
Sebaliknya,
ribuan pemegang gelar doctor di dunia hanya diam dan tak banyak memberikan
kontribusinya.
Perasaan
qanaah adalah sebuah kekayaan yang agung. Dalam sebuah hadist disebutkan
“Terimalah dengan penuh kerelaan apa yang allah bagikan kepadamu, niscaya
engkau akan menjadi orang yang paling kaya”
Terimalah
keluarga, pendapatan, anak-anak dan tugas anda dengan penuh keikhlasan, niscaya
anda akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.
Kekayaan
yang sebenarnya bukanlah karena banyaknya property, harta dan kedudukan tapi
karena ketenangan jiwa dan keridhaannyamenerima apa yang diberikan oleh Allah.
Dalam
pandangan orang arab kuno, salah satu tanda hati yang tenang adalah ketika
seseorang itu menyendiri ditengah gurun dan mengisolasi diri dari keramaian
dunia.
Banyak sekali orang dilanda depresi hanya
karena miskin, sengsara, itu karena jauh dari allah. Ada seorang kaya raya
dengan bergelimang harta, tapi hartanya malah menjadikan dia jauh dari allah
dan selalu berbuat dosa besar . maka, allah pun mencabut kesehatannya,
menyempitkan rizkinya dan mengujinya dengan kesengsaraan dan kebingungan.
Hidupnya hanya dihiasi dengan kesengsaraan, bencana dan diwarnai dengan
tangisan.
Seorang
ahli psikologi asal amerika yang bernama William James. Katanya “kita manusia,
selalu memikirkan apa yang tidak kita miliki, dan tidak bersyukur kepada Tuhan
atas apa yang kita miliki. Kita selalu melihat sisi gelap yang mengerikan dalam
kehidupan kita. Kita selalu bersedih atas kekurangan yang kita miliki dan tidak
pernah bahagia dengan apa yang ada pada
diri kita.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar