Sabtu, 23 Januari 2016

PUISI

Tirai Kerinduan
Bulan dan bintang enggan bersinar dimalam hari,
mentari pagi tak semerbak bunga mewangi
siang hari haus akan pancaran sinar matahari
senja sorepun malu menyinari bumi
kala kerinduan menghampiri
tak ada satupun burung bernyanyi
semerdu alunan simponi
Lelah langkah kaki
mengikuti alunan syair harmoni
terbayang jiwa yang teriris sepi
menyambut raga yang tersipu mati
ketika paras mu hadir dalam mimpi
merasuk kedalam halusinasi
merusak dinding-dinding emosi
Hanya perasaan yang mampu mengerti
berharap kehadiranmu disisi
memeluk erat kesedihan dihati
hancurkan rindu diufuk tepi
bersama menanti indah mentari
melaju ikuti irama melodi
hingga tercapai mimpi abadi
sampai maut yang kan mengakhiri
 
 

Dekatkan Aku

Aku tak lupa,
Hanya saja aku lelah..
Bukannya aku tak bersyukur,

Hanya saja aku ingin memiliki jiwa sang Adam..
Aaahh... Pak Jokowi benar..
Hidup itu kerja dan cinta..

Yaa Allah.. Tuhan semesta alam..
Ampunilah aku jika aku tak mensyukuri nikmat-Mu menjadi kaum Hawa..
Ampuni aku yang selalu mebohongi perasaanku sendiri..
Ampuni aku yang tidak bisa berkata jujur..
Ampuni aku jika aku menyakiti hati seseorang..

Kabulkanlah doaku..
Dekatkan aku dengan ilmu-Mu.
Dekatkan aku dengan seseorang yang berilmu..
Dekatkan aku dengan seseorang yang bekerja keras..
Dekatkan aku dengan seseorang yang menjaga shalatnya..
Dekatkan aku dengan seseorang yang pemberani.
Dekatkan aku dengan seseorang yang selalu mengajak dalam kebaikan.
Amiiin..
  

Hati yang Retak
Yang kuterima duka menengadah
Kelopak sayunya nanar terpana
Petang diikat malang di perbatasannya
Topan liar santap hingar
Sejak pagi ditemuinya
Dalam hati gersang terbangun karang
Membantu tandingi dera ombak tak terhingga
Namun rapuh ia telan patah segala
Buah hati taman cinta
Jadi ular berbisa mematuk dalam petang luka
Wahai Tuhan semesta alam
Aku orang kalah
Berilah pelampung
Tambal lah hati retak
Kumpulkan barangku
Yang terpisah dan terselimuti
Kelopak sayunya memancar bening kemala
Lalu ia bernyanyi..
Kereta biru beku, sambutlah aku
Dalam ketiadaan atas ketidakberdayaan
Langkahmu menggapai gelap tak kenal batas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar